Kamis, 21 November 2013

Cara merakit speaker aktif


Tabel bahan untuk rangkaian speaker aktif
Nama KomponenUkuran / SatuanJenisJumlah
Resistor1 K Ohm 0,5 wattMetal Film8
Resistor1 K 2 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor2 K 2 Ohm 0,5 wattMetal Film5
Resistor4 K 7 Ohm 0,5 wattMetal Film6
Resistor5 K 6 Ohm 0,5 wattMetal Film6
Resistor8 K 2 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor6 K 8 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor10 K Ohm 0,5 wattCarbon Shield4
Resistor15 K Ohm 0,5 wattCarbon Shield2
Resistor47 K Ohm 0,5 wattCarbon Shield2
Resistor330 K Ohm 0,5 wattCarbon Shield6
Resistor100 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor220 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor330 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor820 Ohm 0,5 wattMetal Film2
Resistor0,1 Ohm 5 wattWire Wound4
Potensiometer50 K OhmMono1
Potensiometer100 K OhmCT Stereo3
Capasitor100 pF 50 voltCeramic2
Capasitor4,7 nF 50 voltCeramic2
Capasitor39 nF 50 voltCeramic2
Capasitor47 nF 50 voltCeramic2
Capasitor1 uF 50 voltElectrolite2
Capasitor47 uF 50 voltElectrolite6
Capasitor220 uF 50 voltElectrolite4
Capasitor470 uF 50 voltElectrolite1
Capasitor4700 uF 50 voltElectrolite2
DIODA1N 4002 2 wattSilicon4
DIODA1N 4005 2 wattSilicon4
DIODA1N 4148 2 wattGermanium2
TransistorC 945Electrolite8
TransistorC 1815Electrolite2
TransistorA 1015Electrolite2
TransistorBD 139Electrolite2
TransistorBD 140Electrolite2
TransistorTIP 132Electrolite4
Speaker4 inchi 8 Ohm 100 wattSubwoofer2
Speaker8 Ohm 50 wattTweeter2
Kawat tembaga email0,5 mm—–7,5 M
Papan PCB25 X 20 cmsingle side1
Papan PCB13 X 13 cmsingle side1
Ferri Cloride—–—–200 gr
Spidol Tahan Air—–—–1
Bahan Untuk Body Speaker
Kayu Lapis ( Tripleks ) berisi serbuk tebal 2 cm
Stereo Foam ukuran 1 X 1 M
Spon Busa untuk Reflektor Bass
Pelapis untuk Body speaker ( Plastik scotlead atau Pelitur )
Lem Putih
 
MEMBACA RANGKAIAN KOMPONEN DAN MEMBUAT PCB UNTUK RANGKAIAN KOMPONEN
  • Lihat Rangkaian elektronika yang ada dibawah ini. Yang pertama Anda lakukan adalah melihat koneksi-koneksi antar komponen. Perhatikan baik-baik mengenai kutub-kutub dari komponen seperti DIODA, TRANSISTOR dan ELCO ( Elektrolit Condensator ) jangan sampai terbalik kutub nya karena komponen ini mempunyai resiko yang tinggi untuk meledak jadi hati-hatlah. Bila Anda belum begitu paham dengan teknik dasar elektronika sebaiknya Anda ikuti tutorial tentang pengenalan elektronika dasar dahulu di halaman World Of Electronics pada situs ini juga.
  • Siapkan PCB kosong serta spidol Anti air seperti yang disebutkan diatas. Buatlah dahulu koneksi untuk kaki TRANSISTOR, DIODA, ELCO setelah itu baru untuk komponen yang lainnya. PERHATIAN.. Penempatan kaki komponen ada disisi yang tidak ada lapisan tembaganya, jadi penempatan titik-titik untuk kaki komponen berada dalam keadaan terbalik, disini Anda juga harus paham teknik pembuatan layout PCB, bila Anda belum paham mengenai teknik tersebut Anda juga dapat melihat TIP pembuatan PCB yang ada disitus ini juga klik link ini untuk menuju ke Halaman tersebut.
  • Buat PCB untuk rangkaian CATU DAYA terlebih dahulu baru kemudian PCB untuk rangkain SPEAKER AKTIF. Karena rangkaian untuk catu daya tidak begitu banyak komponen nya, ini untuk melatih Anda menjadi lebih mengerti tentang design Lay Out PCB.
  • Anda memerlukan alat untuk melubangi koneksi kaki untuk komponen tersebut yaitu sebuah BOR tangan atau listrik dengan mata BOR berdiameter 0,5 mm.

Rangkaian Catu daya untuk Speaker Aktif
Keterangan gambar
T1= Transformator ( trafo ) primary 220 V, secondary 2 X 24 volt CT
D1 – D2= Dioda 1N4005
C1 – C2= Electrolit Condensator 4700 uF / 50 Volt
C3 – C4= Capasitor keramik 47 nF
R1 – R2= Resistor Wire Wound 1 Ohm 5 W
IC 1= IC Regulator Positif LM 7824
IC 2= IC Regulator Negatif LM 7924
Posisi dari komponen-komponen catu daya berada diatasnya, penempatan komponen dalam posisi cermin. Lihat gambar berikut.

Posisi Komponen nampak dari atas

bentuk fisik dari LM 7824
Setelah rangkaian dari CATU DAYA untuk SPEAKER AKTIF selesai dirakit, tes dahulu tegangan keluaran dengan mempergunakan AVR. Cara mengetes rangkaian catu daya :
  • Putar tombol AVR ke posisi tegangan DC 50 V, aktifkan rangkaian catu daya dengan menghubungkan ke bagian secondary dari TRAFO ke rangkaian catu daya. Perhatikan jangan terbalik antara secondary dan primary dari TRAFO.
  • Beri arus listrik AC 220 Volt pada bagian primary dari TRAFO.
  • Tempelkan Kabel berwarna Hitam dari AVR pada Titik CT pada rangkaian, dan tempelkan kabel merah AVR ke Titik OUTPUT POSITIF ( + 24 V ) dari rangkaian. Lihat jarum penunjuk pada AVR. Bila rangkaian benar, maka jarum dari AVR akan menunjukan tegangan 24 V.
  • Tempelkan Kabel berwarna Hitam dari AVR pada Titik OUTPUT NEGATIF ( – 24 V ) dari rangkaian, dan tempelkan kabel merah dari AVR ke Titik CT dari rangkaian. Bila rangkaian benar maka jarum penunjuk dari AVR akan menunjukan tegangan 24 V juga.
Rangkaian catu daya telah kita buat, sekarang adalah merangkai Proyek Utama kita yaitu Rangkaian Speaker aktif . Rangkaian PCB nya seperti gambar berikut :

Skema jalur PCB Speaker Aktif Ukuran sebenarnya

Posisi komponen yang diletakan pada PCB
Keterangan Tambahan
1. 1K7. 330K13. 330K
2. 4K78. 47K14. 330K
3. 330K9. 4K715. 5K6
4. 47K10. 330K16. 5K6
5. 1K11. 330K17. 2K2
6. 4K712. 4K718. 5K6
Simpan skema pertama diatas dengan cara mengklik kanan mouse lalu pilih SAVE PICTURE AS. Cetak skema tersebut dengan printer ( Skema PCB diatas merupakan ukuran yang sebenarnya ). lalu tempelkan pada PCB kosong. Usahakan posisi penempelan PCB kosong, sesuai dengan jalur gambar yang di cetak. Kemudian gunakan BOR untuk melubangi PCB dengan mengikuti titik-titk hitam pada gambar, setelah di lubangi kemudian lukislah jalur-jalur tersebut dengan menggunakan spidol. Hati-hati jangan sampai jalur yang tidak ikut terhubung, menjadi rapat dengan yang lainnya. Setelah itu ETCHING lah PCB tersebut seperti yang telah Anda lakukan terhadap proses pembuatan PCB CATU DAYA sebelumnya, memang yang ini lebih sedikit lebih rumit dan perlu ketelitian yang besar.
Pada gambar kedua diperlihatkan bagaimana Anda menyusun komponen-komponen pada tempatnya. Bila Anda cukup mahir dengan PROSES SABLON tentunya akan lebih membantu dan proses diatas dapat dilakukan dengan mudah dengan memanfaatkan proses cetak sablon sehingga Anda tidak lagi memerlukan spidol untuk melukiskan jalur-jalur PCB diatas. Hasil cetak dengan sablon sangat dianjurkan, sayangnya teknik penyablonan tidak termasuk lingkup EXACTA sehingga, bagi Anda yang ingin mempelajari TEKNIK CETAK dengan SABLON dengan sangat disayangkan tidak dibahas pada situs ini, Anda bisa mencari referensi mengenai teknik sablon dari BUKU atau SITUS yang lain. Tapi saya mempunyai sedikit solusi mengenai masalah ini, Bila Anda menganggap terlalu jauh untuk mempelajari teknik penyablonan. Anda bawa saja hasil cetak tersebut ke tukang sablon dan mintalah bantuan darinya untuk menyetak skema PCB tersebut pada PCB kosong atau Anda bisa minta dibuatkan screen cetak dari skema diatas yang mungkin nanti Anda bisa gunakan screen itu untuk mencetak lagi dilain hari.
OK kita kembali lagi ke pokok pembahasan kita. Lupakan saja mengenai teknik penyablonan bila Anda menganggap proses tersebut memakan biaya yang besar, toh dengan menggunakan spidolpun hasilnya tidak kalah bagus dengan proses sablon bila Anda memang orang yang kreatif dan teliti. Tapi bila Anda termasuk orang yang pemalas dan ingin praktis, Anda dapat memesan PCB yang sudah jadi melalui SSC.
Nah proses selanjutnya adalah merangkai komponen-komponen untuk rangkaian speaker aktif . Perhatikan tata letak pada PCB seperti gambar kedua diatas. Ingat jangan sampai terbalik pemasangan beberapa komponen seperti : TRANSISTOR, DIODA dan ELCO, bila terbalik akan berakibat fatal. Pada gambar kedua disitu ada keterangan CT dan R CT, untuk titik dengan keterangan CT dihubungkan dengan Rangkaian catu daya bagian CT juga. Sedangkan R CT dihubungkan dengan TRIMER POTENSIO ( POTENSIOMETER ) seperti gambar dibawah ini :

lokasi titik CT
pada potensiometer
Untuk ELCO bagian yang diarsir putih adalah kutub negatif sedangkan untuk DIODA yang diarsir putih adalah tanda dari KATODA nya. Untuk TRANSISTOR bagian yang diarsir putih menunjukkan bahwa itu adalah posisi keping logamnya ( Lihat gambar transistor diatas ). Untuk perkabelan yang menuju titik AUDIO INPUT, gunakan kabel berisi 2 kabel yang diselimuti oleh kabel serabut, hal ini berfungsi untuk mengurangi efek dengung atau noise pada rangkaian. Kabel serabut yang menyelubungi kedua kabel tersebut dihubungkan ke bagian CT ( Ground ) usahakan kabel tersebut jangan terlalu panjang untuk mengurangai impendansi dari kabel.
Langkah berikutnya adalah mengetes rangkaian tersebut, tentu saja setelah Anda menyoldernya dan meneliti ulang apakah posisi dari rangkaian tersebut sudah benar apa belum. Anda hubungkan rangkaian speaker aktif dengan rangkaian catu daya serta speaker. Untuk mengetes AUDIO IN coba Anda gunakan WALKMAN, VCD atau pemutar MP3. Kecilkan potensiometer untuk VOLUME dengan cara memutar kearah kiri ( berlawanan arah jarum jam ) sampai habis. Setel dan putar perlahan-lahan volume pada rangkaian, Tes pula Pengatur BALANCE, TREBLE dan BASS bila semua berfungsi dengan baik maka saya pantas mengacungkan jempol kepada Anda. Selamat.., sampai disini boleh dikatakan Anda sudah 90 persen berhasil.
Membuat Body Speaker AktifMembuat body Speaker Aktif dan penempatan rangkaian didalamnya
Semua rangkaian sudah dibuat, sekarang adalah bagian terakhir kita menuntaskan pekerjaan kita yaitu membuat body atau rumah dari speaker Aktif tersebut. Disini sebenarnya tergantung dari selera dan kemampuan Anda dalam membuat body tersebut. Bentuknya terserah Anda mau Kotak, Persegi atau bulat, disini saya hanya memberi contoh yang sederhana saja. Akan tetapi walaupun demikian sebaiknya Anda mengikuti petunjuk-petunjuk berikut agar projek kita ini menjadi sempurna dan sesuai dengan harapan kita pertama kali.
Ok coba Anda simak tip-tip berikut ini agar speaker aktif yang akan kita masukan kedalam body tidak hanya menarik dari luarnya, tetapi hasilnya jauh dari yang kita bayangkan sebelumnya.
  • Gambarlah dahulu rangkaian body speaker dengan ukuran-ukuran sesuai agar nantinya terlihat indah dan enak dipandang jangan sampai salah ukuran, karena beda beberapa mili meter saja hasilnya akan terlihat tidak memuaskan perhatikan contoh gambar dibawah ini :

Contoh beberapa Rancangan Body Speaker Aktif
  • Setelah dibuat rancangan untuk body, sekarang kita coba memilah bagian-bagian dari body tersebut yang nantinya bila kita satukan hasilnya seperti yang kita gambarkan. Perlu diingat bahwa Rangkaian komponen berada pada salah satu body speaker sedangkan yang satunya lagi hanya berisi SPEAKER biasa.

Memilah bagian-bagian dari body speaker dengan ukuran yang pas
  • Setelah bagian-bagian dari body telah kita buat sekarang kita rekatkan STEREO FOAM pada masing-masing pilahan body speaker tersebut yang kemudian dilanjutkan dengan merekatkan bagian bagian belakang terlebih dahulu. Setelah bagian belakang dari body direkatkan satu dengan yang lainnya yang terakhir adalah merekatkan SPON BUSA sebagai reflektor untuk suara BASS.
Keterangan :
T = Tripleks
SF = Stereo Foam
SB = Spon Busa
Merekatkan STEREO FOAM dan SPON BUSA
Untuk menciptakan suara BASS dan TREBLE yang hidup.
  • Bagian selanjutnya dari pembuatan body adalah menaruh potongan paralon pada bagian muka dari body, ujung paralon ini berada di dalam body sebagai pembuang hembusan suara BASS. Paralon berukuran diameter 2,5 inchi sudah cukup, jangan terlalu besar sebab lubang udara ini hanya untuk menimbulkan effek suara BASS yang dalam.

Penempatan paralon untuk menambah efek suara BASS
  • Bagian terakhir dari proyek kita kali ini adalah menempatkan rangkaian yang telah kita rakit sebelumnya kedalam BOX yang baru saja dibuat juga, hanya salah satu dari kedua BOX yang kita buat yang dimasukkan rangkaian.
Keterangan :
P = Potensiometer
C = Circuit / Rangkaian
1. Potensiometer
2. Circuit / Rangkaian
3. Blok Rangkaian Catu Daya
4. Transformer (trafo)
Penempatan posisi dari masing-masing komponen pada BOX
AMPLIFIER RAKITAN

Kalau dulu yang namanya amplifier rakitan adalah produk amplifier kelas paling sederharna. Peminat nya adalah orang-orang yg tidak mampu membeli amplifier bermerek./amplifier pabrikan. Tapi sekarang situasinya jadi agak kabur, karna amplifier rakitan jaman sekarang performance nya mewah-mewah. Bahkan para audiophile kelas atas pun banyak yg turun kebawah untuk ikut bikin amplifier rakitan
Faktor yg mendukung pesatnya perkembangan amplifier rakitan ini adalah, karna sekarang kita sudah bisa membeli komponent-komponent elektonik kelas high end di negara kita ini. Selain itu yg tidak kalah pentingnya yakni telah banyak ber mun- culan perakit-perakit amplifier yg cukup berpengalaman memakai komponent-komponent high end.
Untuk membuat amplifier rakitan yg baik , penggunaan komponent-komponent yg terbaik bukan jamiman , yang lebih penting dari itu adalah siapa dulu perakitnya. Banyak orang salah beranggapan dalam merakit , mereka pikir kalau menggunakan komponent-komponent yg the best seluruhnya maka hasilnya pasti the best pula. Orang yg beranggapan seperti itu seringkali tidak mendapat kan hasil rakitan yg memuaskan. Untuk bisa mendapatkan hasil rakitan yg maksimal dibutuhkan perakit yg berpengalaman.

PERAKIT AMPLIFIER YANG HANDAL
Bagi seorang perakit yg berpengalaman , sebenarnya tidak ada istilah komponent terbaik atau komponent terburuk. Dimata mereka semua komponent itu baik asalkan gunakan di bagian yg tepat. Boleh dibilang hanya merekalah yg paling banyak tau karakter tiap-tiap komponent juga fungsi dan tata letak yg benar pada sebuah rangkaian amplifier.
Seorang perakit yg berpengalaman membuat amplifier bagaikan seorang koki mengolah masakan , ia mencampur semua komponent -komponent dari yg mahal sampai yg murah dari yg bagus sampai yg jelek semua diaduk-aduk jadi satu adonan sampai tercipta hasil akhir sebuah masakan yg lezat sekali buat telinga pendengar. Dimana suara bass terasa empuk dan pulen suara treble terdengar renyah seperti ketan dan vocal penyanyi bulat dan sedap . naah..kira-kira begitulah analogi nya .
Biasanya para perakit-perakit handal itu bekas teknisi barang-barang perangkat audio kelas high end. Buku pelajaran mereka adalah puluhan amplifier high end yg pernah mereka perbaiki. Dari sanalah mereka menimba ilmu. Semakin banyak jenis ampli yg ia perbaiki semakin banyak ilmu nya. semakin tinggi jam terbang nya.
Di kota Jakarta terhitung hanya beberapa orang (yg benar-benar saya kenal ) perakit amplifier dng backround seperti ini. Maklumlah untuk mendapatkan posisi seperti mereka memeang sulit , karna lapangan pekerjaan nya juga sedikit.
Bila kita ingin memesan amplifier rakitan pada mereka umumnya mereka masang tarip sekitar +/- Rp500 ribuan ini baru upah kerja tidak berikut bahan. (harga tarip ini tidak mutlak, hanya yg saya pernah dengar kira-kira segitu )
Ada lagi perakit amplifier handal dari background yg lain. yakni para hobbies sekaligus audiophile yg tergolong berkantong tebal, mereka merakit sendiri dan biasanya untuk dipakai sendiri. Kadangkala mereka jual juga hasil karyanya umum nya kalau mereka sudah merasa bosan atau sudah membuat yg lebih bagus. Saya katakan hobbies berkantong tebal karna mereka membiayai sendiri atas pembelian komponent-komponent mahal untuk mereka pelajari karakter nya




Bapak ini bener-bener nekad
Dia bikin Preamp tabung
5692 RCA- Rad-Base
yg dimasukan kedalam
aquarium penuh berisi air

Dia menjamin
preamp nya 100%
aman, bahkan kwalitas
suaranya boleh diadu
dgn preamp manapun


MERAKIT AMPLIFIER SENDIRI
Setelah tulisan diatas bukan berarti hanya para perakit handal saja yg mampu membuat amplifier terbaik. Sebenarnya kita sendiri juga bisa , atau cukup dengan meminta bantuan kawan atau tukang service elektronik biasa, yg barangkali lagi sepi order. Cara termudah adalah dengan mengikuti saja apa yg di tulis pada skema amplifier yg akan kita buat tersebut, gunakan bahan yg standard saja , yang penting sampai berhasil keluar suara dengan benar , dan tidak terjadi kesalahan

Setelah jadi baru kita tanya sana-sini komponent apa yg paling cocok untuk ampli kita ini. Sumber tempat bertanya biasanya di toko-toko elektronik yg menjual bahan-bahan rakitan. disana selalu kumpul para pecandu amplifier rakitan sedang mendiskusikan rakitannya. Naah dari sanalah kita belajar pinter .

halaman 02

Kembali ke Menu



chumoy 1

2 Votes
Ini semua berawal ketika headphone/earphone amplifier saya yang dulu dibeli dari sebuah komunitas audiophile di Jakarta rusak karena salah memberi power supply :sad
PCB Chumoy ini juga dibeli dari komunitas tersebut tetapi untuk teman saya, eh tidak disangka ternyata dia masih menyimpan PCBnya dan belum dipasang komponen sama sekali :D
Tutorial tentang Chumoy yang bagus dapat dilihat disini.
Ok, langsung saja….

Rangkaian:

  • Amplifier

Gain (Penguatan) yang dihasilkan dari rangkaian diatas adalah:
Gain = (R4 / R3) + 1 = 11x
Pada rangkaian amplifier diatas sebaiknya perlu ditambahkan Capacitor input (C input), gunanya adalah untuk menahan DC Offset yang dapat merusak headphone/earphone. Batas maksimal DC offset ini adalah sekitar 20 mV dan dapat diukur dengan menggunakan multimeter biasa/digital pada output jack Chumoy.
  • Power Supply

Untuk gambar rangkaian pada bagian power supply (Power Section) diatas terdapat kelemahan yang cukup fatal dalam dunia audio. Di bagian yang sebelah mana hayoo? Yup benar sekali kelemahannya adalah pembagian tegangan dengan menggunakan 2 (dua) resistor R1+ dan R1- yang jika kedua resistor tersebut tidak identik maka tegangan yang keluar Vo+ dan Vo- tidak akan seimbang sehingga menyebabkan suara menjadi sember (untuk op-amp tertentu, tergantung voltage swingnya). Hal ini juga dapat menyebabkan naiknya DC offset
#susah sekali menulis rumus matematika di wordpress ini, lain kali akan saya buatkan pembuktian secara matematisnya  :P
Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut diatas adalah dengan membuat sebuah Rangkaian Virtual Ground, dapat dilihat disini.
Saya hanya dapat menemukan Transistor TLE2426 untuk dijadikan sebagai Virtual Ground, sehingga pada power supply akan menjadi seperti ini:






Berikut adalah gambaran kaki TLE2426 pada datasheetnya:

Pemasangan TLE2426 (transistor) pada rangkaian dapat dilihat pada gambar berikut:

Komponen:

  • Op-amp OPA2134
  • Resistor Takman (Carbon) 1/2 watt
  • Potensio ALPS 10K – 50K Ohm
  • C1 = 220 uF/16V Elna Cerafine
  • C2 = 0,1 uF Wima
  • TLE2426 (bentuknya dapat berupa DIP/Transistor)
  • C input min 1 uF (kalau bisa cari yang berbahan Polypropylene)
Berikut adalah hasil Chumoy yang saya buat dengan menggunakan C input 4,7uF merk Nichicon Muse:

Suaranya ternyata melebihi ekspektasi saya, lumayan bagus untuk amplifier dengan budget sekitar 300 ribu :D
High, Low, Vocal dan instrument hampir dapat dihasilkan dengan baik, ada beberapa hal yang kurang seperti soundstage yang kurang lebar, hentakan drum yang kurang akurat, high yang kurang cring atau vocal yang masih kurang sweet….
Mungkin hal ini disebabkan juga oleh socket input dan output yang masih menggunakan merk abal-abal :P
UPDATE:
Akhirnya karena penasaran saya mencoba mengganti C input dengan merk Audiophiler (bahan Polypropylene) dengan nilai 3,3 uF:
Rangkaian kemudian menjadi seperti berikut (besar juga ini caps warna kuning lol):

Pada gambar ada penampakan sebuah DC power supply 12 V yang rencana akan saya gunakan ketika tidak dalam kondisi mobile, tetapi ternyata menggunakannya membuat Chumoy mengeluarkan suara dengung yang sangat mengganggu :sigh
Impresi suara setelah diganti C input:
WOW, itu yang pertama kali saya ucapkan….
Bagaimana tidak, rasanya seperti mendengarkan sebuah lagu baru pada tiap track yang saya putar, semua kelemahan yang sebelumnya saya sebutkan hampir tidak ada atau berkurang jauh. Kalau tidak percaya bisa dicoba audisi saja :D
Tidak terasa udah pagi, saatnya saya undur diri….
Semoga bermanfaat

Cara Menggunakan Oscilloscope


Osiloskop adalah sebuah perangkat atau alat bantu yang biasa digunakan untuk menganalisa frekuensi yang terdapat didalam perangkat elektronika, dan biasanya yang sering digunakan oleh para teknisi pesawat televisi, namun Osiliscop ini juga dapat dipergunakan dalam menganalisa frekuensi handphon, walaupupun jika dilihat dari sisi fungsi kurang efisien dalam melakukan analisa pada perangkat ponsel, namun banyak para teknisi dan lembaga pelatihan teknisi handphone menggunakan perangkat osiloskop tersebut, akan tetapi untuk para teknisi yang memang tidak cukup dana untuk membelinya, maka tidak harus pesimis dengan kondisi tersebut, karena memang tanpa Osiloscop kita masih sangat dapat memperbaiki perangkat handphone.
Sedangkan untuk para pengguna perangkat Osiloskop, disini kami akan memberikan petunjuk dalam menggunakan perangkat tersebut :
Fungsi dari tiap-tiap bagian:
1. POSITION :
Untuk mengatur posisi berkas signal arah vertical untuk channel 1.
2. DC. BAL :
Untuk menyeimbangkan DC vertical guna pemakaian channel 1 (atau Y ),
Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar diam pada saat variabel diputar.
3. INPUT :
Terminal masukan pada saat pengukuran pada CH 1 juga digunakan untuk
Kalibrasi.
4. AC ? GND ? DC
Posisi AC = Untuk megukur AC, objek ukur DC tidak bisa diukur melalui
Posisi ini, karena signal DC akan terblokir oleh kapasitor.
Posisi GND = Terminal ini terbuka dan berkas merupakan garis nol/lived nol.
Posisi DC = Untuk mengukur tegangan DC dan masukan-masukan yang lain.
5. VOLT/DIV :
Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm (volt/div) pada layar CRT,
ada II tingkat besaran tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d 20V/div
6 VARIABLE :
Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical pada CH 1 (Y). pada putaran maksimal
Ke arah jarum jam (CAL) gunanya untuk mengkalibrasi mengecek apakah
Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala layar CRT.
7 MODE (CH 1, CH 2, DUAL, ADD, SUB)
CH 1 : Jika signal yang diukur menggunakan CH 1, maka posisi switch pada CH
1 dan berkas yang nampak pada layar hanya ada satu.
CH 2 : Jika signal yang diukur menggunakan CH 2, maka posisi switch pada CH
2 dan berkas yang nampak pada layar hanya satu.
DUAL : Yaitu suatu posisi switch apabila hendak mengunakan CH 1 dan CH 2
Secara bersamaan, dan pada layar pun akan tampak dua berkas.
ADD : Bentuk gelombang dari kedua channel masukan yang dapat dijumlahkan
Secara aljabar dan penjumlahannya dapat dilihat dalam bentuk satu
Gambar.
SUB : Masukan dengan polaritas terbaik pada CH 2, ditambah masukan CH 1,
Maka perbedaan secara aljabar akan tampak satu gambar pada layar.
Apabila CH 1 tidak diberi signal masukan, maka bentuk gelombang
Dengan polaritas terbaik dari channel 2 akan tampak.
8. LED PILOT LAMP :
Lampu indicator untuk power masuk, apabila switch ILLUM diputar ke on.
9. ILLUM :
Bila diputar berlawanan jarum jam maksimum, maka power AC akan mati dan jika
Ke kanan, maka power AC akan masuk dengan ditandai LED pilot lampu menyala.
10. INTENSITY :
Untuk mengatur gelap atau terangnya berkas sinar supaya enak pada penglihatan.
Diputar ke kiri untuk memperlemah sinar dan apabila diputar ke kanan akan
membuat terang
11. FOCUS :
Untuk memperkecil/menebalkan berkas sinar atau garis untuk mendapatkan
Gambar yang lebih jelas.
12. ASTIG :
Pengaturan astigmatisma adalah untuk memperoleh titik cahaya yang lebih baik
Ketika menyetel FOCUS
13. EXT-TRIG :
Terminal dari sinkronisasi eksternal tegangan eksternal yang lebih dari IV peak
To peak harus menggunakan switch SOURCE di set pada posisi EXT.
14. SOURCE :
Sakelar dengan tiga posisi untuk memilih tegangan sinkronisasi.
CH 1 : Huruf akan sinkron dengan masukan gelombang dari CH 1.
Jika menggunakan CH 1 hendaklah switch source ditetapkan pada CH 1.
CH 2 : Sweep akan sinkron dengan masukan gelombang dari CH 2. apabila
Menggunakan CH 2 hendaknya switch source diletakkan pada CH 2.
Sweep CH 1 dan CH 2 akan sikron pula pada saat menggunakan DC/AC.
EXT : Sweep akan sikron dengan masukan signal dari luar melalui
Terminal EXT + TR 16 (19).
15. SYNC :
Sakelar pemisah sinkronisasi.
15. LEVEL;
Meengontrol sync level adalah mengatur phase sync untuk menentukan bentuk titik
awal gelombang signal.
16. PULL AUTO
Dengan mencabut pemutar level sweep akan sedikit terganggu.bentuk gelombang -
tidak diam selama tidak menggunakan signal trigger,yang nampak hanyalah garis
lurus dan ini akan terjadi bila signal teriger masuk.
17 POSITION.
Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas gambar ( posisi arah horizontal)
Switch pelipat sweep dengan menarik knop ,bentuk gelombang dilipatkan 5
Kali lipat kearah kiri dan kearah kanan usahakan cahaya seruncing mungkin.
18. SWEEP TIME /DIV;
Yaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu priode atau pun square
trap Cm (div ) sekitar 19 tingkat besaranyang tersedia terdiri dari 0,5 s/d 0,5
second.pengoperasian X-Y didapatkan dengan memutar penuh kearah jarum
jam.perpindahan Chop-ALT-TVV-TVH.secara otomatis dari sini.Pembacaan
kalibrasi sweep time/div juga dari sini dengan cara variabel diputar penuh se
arah jarum jam.
19. VARIABEL;
Digunakan untuk menyetel sweeptime pada posisi putaran maksimum arah
jarum jam. ( CAL ) tiap tingkat dari 19 posisi dalam keadaan terkalibrasi .
20. CAL IV PP
Yaitu terminal untuk mengkalibrasi voltage frequency chanel 1 dan chanel 2
Dimana untuk frequency 1 Khz tegangan harus 1 volt P-P.
21. AC VOLTAGE SELECTOR ;
Untuk menyetel tegangan listrik 110 Volt atau 220 Volt.
22. INT MOD
Teminal intensitas Brightness
OSILOSKOP
Osiloskop berguna untuk: melihat tingkah laku tegangan gelombang secara visual, ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop .
1) Gelombang sinusoida
2) Gelombang blok
3) Gelombang gigi gergaji
4) Gelombang segitiga.
Untuk dapat menggunakan osiloskop, harus bisa memahaami tombol-tombol yg ada pada pesawat perangkat ini,seperti telah diutarakan diatas.
Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO.
Walau sudah berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi dari pabrik yg mengeluarkan alat itu.
Untuk mengukur: Volt dari (tiap jenis tegangan gelombang.)
Besaran gelombang frequency
Betuk gelombang frequency.
W a k t u ( time )
F a s a
Tegangan tinggi maksimum
Tegangan tinggi minimum.
Lengkung dan cacat modulasi ( audio )
Cara menghitung frequency tiap detik.
Dengan rumus sbb ; F = 1/T
F = freq
T = waktu
Untuk menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi kesalahan sangat fatal akibatnya?

Rabu, 13 November 2013

cara memasang tape mobil

Cara pasang sendiri tape mobil (head unit/HU) sepertinya terhitung langka penjelasannya di internet, kebetulan saya cari-cari malah tdk ketemu satu pun. Sempat pada suatu masa, saya ada wicara dgn teknisi audio, katanya, sebetulnya tidak susah. Malah sebetulnya sudah ada standarnya, khususnya di bagian perkabelannya. Saya mengganti tape mobil bawaan utk tunggangan keluaran tahun 1997 dan 2000 (model kaset) dengan tahun 2010 (model DVD), ternyata sama tuh diagram kabelnya (wiring diagram), jadi kita tinggal mencocokkan kabelnya saja.

Uraian singkat :
1. Baca dan bandingkan wiring diagram dari tape mobil lama dan baru
2. Buka panel dasbor tempat tape mobil
3. Keluarkan tape mobil lama dari dasbor
4. Menyambung kabel power (ignition), ground, antena, speaker
5. Memasang kembali

Langkah 1 : Wiring Diagram
Memastikan tape mobil anda mengikuti standar perkabelan, apalagi kalau tape mobil anda terhitung barang langka limited edition yg super canggih yg mana anda boleh pesan dan angkut sendiri dari pabriknya di luar negeri sana. Wiring diagram biasanya ada pada buku manualnya saat pembelian. Kalau kebetulan tape mobil anda boleh beli second, atau boleh dapat gratifikasi alias hibah, atau copotan dan tidak ada manual, bisa coba cari di internet. Rasanya sih kalau unit keluaran pabrikan yg sudah punya nama, mereka harusnya sih mengikuti standar. Berikut contoh wiring diagram utk Sony XR-C223.
(klik gambar utk diperbesar)
Langkah 2 : Buka panel/frame pada dasbor
Jika anda awam dgn instalasi panel mobil anda, langkah ini membutuhkan extra kehati-hatian, jgn terburu-buru, harus cermat, jgn sampai nantinya malah merusak dasbor. Untuk ruang tape mobil, tentunya sebagian besar pabrik telah merancang agar panel dasbor utk tape mobil bisa dibuka, utk menyesuaikan dgn selera pemilik. Aneh sekali kalau untuk mengganti tape mobil, anda harus ke bengkel untuk melepas seluruh dasbor.
Hati-hati dalam melepas frame panel tengah dasbor ini, jgn sampai merusak klem pengaitnya. Kerjakan dgn sehalus mungkin. Adakalanya kita juga harus melepas kepala tombol-tombol. Boleh juga saat ada ke bengkel (resmi), anda minta petunjuk cara membukanya kpd teknisi.


Langkah 3: Buka baut tape mobil
Setelah melepas frame, akan terlihat rumah tempat tape mobil terpasang, biasanya sih diikat dengan baut, tinggal kita buka bautnya dan simpan yg rapi jgn sampai hilang. Jika semua baut sudah dilepas, tinggal ditarik rumahnya.

Perhatikan di bagian belakang tape mobil, biasanya kabel-kabel akan bersatu pada sebuah konektor, dan konektor tsb yg akan terpasang ke tape mobil. Mungkin jika merk sama, konektor tsb juga sama, sehingga tinggal langsung lepas dan pasang di tape mobil baru. Namun adalah sangat bijak bestari jika kita perhatikan dulu susunan kabel pada konektor lama dan baru, apakah sama, sembari memperhatikan dokumentasi wiring diagram dari tape lama dan baru. Tindakan ini mencegah terjadi korslet atau merusak tape mobil karena ternyata susunan posisi kabel ternyata tidak sama, misalnya listrik malah nyambung ke speaker.

Langkah 4: Menyambung kabel
Jika konektornya berbeda, atau susunan kabel tidak sama, maka kita harus mainkan di perkabelan, dengan cara menyambungkan kabel instalasi audio mobil dengan konektor tape mobil baru. Kebetulan pengalaman saya, instalasi audio mobil dan konektor disambung cuma dgn pilinan kabel kemudian dibungkus dgn isolasi listrik.

Harap diperhatikan agar selama melakukan pemasangan ini, kunci kontak tidak dalam keadaan menyala, apalagi mesin menyala, guna mencegah terjadinya korsleting.


Susunan kabel standar adalah sbb:
- Biru : power antena radio
- Hitam : ground (B-)
- Merah : Ignition switch (B+) / switch starter mobil
- pasangan putih dan putih-hitam : speaker depan kiri
- pasangan hijau dan hijau-hitam : speaker belakang kiri
- pasangan kelabu dan kelabu-hitam : speaker depan kanan
- pasangan ungu`dan ungu-hitam : speaker belakang kanan

Dalam melepas kabel dari konektor tape mobil lama, sebaiknya jika anda belumlah ahli, tidak melepas sekaligus semuanya. Memang agak merepotkan karena akan melibatkan banyak kabel, tapi mencegah anda lupa atau salah sambung. Semisal anda baru melepas pasangan kabel speaker belakang kiri (hijau dan hijau/hitam) dari konektor lama, baik sekali jika langsung anda sambungkan ke konektor yg baru. Jangan lupa bungkus dengan isolasi agar tidak terjadi hubungan pendek/korsleting. Demikian seterusnya.

Langkah 5: Testing
Pastikan posisi tape mobil dalam kondisi switch off, hidupkan kunci kontak, silahkan switch on tape mobil anda. Jika tidak mau menyala, matikan kembali kunci kontak dan cek kabel merah (ignition switch) dan hitam (ground), keduanya harus tersambung dgn baik.

Jika menyala, dengarkan suara pada ke-empat speaker apakah semua berbunyi. Cek radio utk memastikan kabel antena terpasang dgn baik. Setelah semua ok, tinggal dipasang pada rumahnya jika ada, atau kembali dibaut pada panel dasbor dan pemasangan kembali frame panel dasbor.

Selesai, selamat mencoba.
Pengertian CCTV
CCTV (Closed Circuit Television) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu, sehingga dapat mencegah terjadinya kejahatan atau dapat dijadikan sebagai bukti tindak kejahatan yang
telah terjadi. Pada umumnya CCTV seringkali digunakan untuk mengawasi area publik seperti : Bank, Hotel, Bandara Udara, Gudang Militer, Pabrik maupun Pergudangan.
Pada sistem konvensional dengan VCR (Video Cassete Recorder), awalnya gambar dari kamera CCTV hanya dikirim melalui kabel ke sebuah
ruang monitor tertentu dan dibutuhkan pengawasan secara langsung oleh operator/petugas keamanan dengan resolusi gambar yang masih rendah yaitu 1 image per 12,8 seconds. Namun seiring dengan perkembanga teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan sistem teknologi yang modern. Sistem kamera CCTV digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol melalui Personal Computer atau Telephone genggam, serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja selama ada komunikasi dengan internet maupun akses GPRS.
Pengenalan Sistem CCTV
Untuk membuat sebuah sistem CCTV sederhana terlebih dahulu anda harus mengetahui peralatan alat atau material yang digunakan dalam instalasi tersebut. Berikut ini peralatan atau material yang diperlukan :
1. BNC (Bayonet Neill Concelman) connector adalah tipe konektor RF yang pada umumnya dipasang pada ujung kabel coaxial, sebagai penghubung
dengan kamera CCTV dan alat perekam (DVR) maupun secara langsung ke monitor CCTV.
180px-BNC_connectorKonektor BNC
2. Kabel Coaxial merupakan sebuah jenis kabel yang biasa digunakan untuk mengirimkan sinyal video dari kamera CCTV ke monitor. Ada beberapa
tipe kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6 dan RG-11. Penggolongannya berdasarkan diameter kabel dan jarak maksimum yang direkomendasikan
untuk instalasi kabel tersebut. Lihat tabel dibawah
Tabel Coaxial
coax_cable_component_diagramGambar Penampang kabel Coaxial
3. Peralatan untuk Crimp kabel coaxial digunakan sebagai alat bantu untuk memasang konektor BNC pada kabel coaxial.
Crimp ToolsTang Crimping
3. Kabel Power digunakan untuk memasok tegangan AC (searah) 220 V ke adaptor atau power supply kamera CCTV. Biasanya tipe kabel power yang
digunakan adalah NYA (2×1,5mm) maupun NYM (3×2,5mm). Instalasi kabel power ini sebaiknya juga menggunakan pipa high impact conduit.
4. Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun adapula yang menggunakan tegangan 24 Volt (AC) maupun 24 Volt (DC). Hal ini tergantung pada jenis atau tipe kamera yang
digunakan.
3. Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi beberapa type yaitu kamera Fixed Dome, kamera IP, kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom).
Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran anda. Jika anda membutuhkan sebuah kamera yang perlu diperhatikan adalah mempelajari
spesifikasi kamera CCTV sebelum membeli. Biasanya spesifikasi yang diberikan berupa format lensa CCD (Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal (1/2″, 1/3″dan 1/4″), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang berkaitan dengan kesensitifan kamera terhadap cahaya,
Varifocal lens yang berkaitan dengan pegaturan sudut/jarak pandang kamera dan bisa diatur secara manual, indoor, outdoor, dan lain-lain.
173637_variouscameraindonetwork.psd
Jenis Kamera CCTV
4. DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman video yang telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnya
kapasitas penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun adapula yang diupgrade hingga 1 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4 dan avi. Dan biasanya input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera.
DVR-16CH  FRONT
Gambar DVR
5. Monitor CCTV ada yang masih menggunakan tabung CRT dan adapula yang menggunakan LCD. Monitor tersebut dapat menampilkan keseluruhan
gambar dari kamera sesuai inputan ke DVR maupun Multiplexser. Tampilan kamera-kamera dapat dilihat pada monitor dengan pembagian yang berbeda
(satu tampilan kamera, matrik 2×2, matrik 3×3 dan matrik 4×4).
200x200_LTC 2915 91Gambar Monitor CCTV
Setelah anda mengetahui peralatan atau material yang telah disebutkan, di bawah ini merupakan gambaran sistemnya.
CCTV SYSTEMS
Gambar Sistem CCTV
Kabel ini terdiri dari 3 jalur, yaitu: Kuning=Video, Putih=Audio, dan Merah=Adaptor.
Konektor Adaptor berbeda dari Konektor Video maupun Audio, jadi akan terhindar dari kesalahan pasang.

Jika pada camera dilengkapi output audio, pemasangan kabel cctv akan seperti ini:
cara pemasangan kable cctv 3 jalur (audio)
Pada camera kebetulan menggunakan konektor RCA dan tidak memerlukan tambahan konektor, namun pada Equipment harus ada tambahan berupa konektor BNC-RCA, dikarenakan Equipment menggunakan konektor BNC pada input/Output Video.

Dan jika pada camera tidak dilengkapi output audio, pemasangan kabel cctv akan seperti ini:
cara pemasangan kabel cctv 3 jalur (w/o audio)
Pada camera & Equipment harus ada tambahan berupa konektor BNC-RCA, dikarenakan Equipment & beberapa Type camera (umumnya CCD camera) menggunakan konektor BNC pada input/Output Video.
Konektor Putih (audio) tidak dipakai dan dibiarkan saja, usahakan jangan digunting atau dipotong, walaupun tidak dipakai, paling tidak dapat menjadi cadangan jika sewaktu-waktu konektor Kuning (video) bermasalah.
CCTV sekarang seringkali kita jumpai di setiap area publik seperti misalnya mall, kampus, perkantoran, pusat perbelanjaan dan lain-lain. Manfaat dari CCTV sendiri akan terasa berguna sebagai alat bantu keamanan, dimana setiap kegiatan yang terjadi bisa kita pantau secara live kapan dan dari mana saja, bisa juga kita manfaatkan untuk merekam kejadian sebagai barang bukti dikemudian hari. Mungkin saja anda adalah pemilik usaha yang seringkali kehilangan, contohnya mungkin kehilangan sepeda motor, atau rumah kemalingan tapi anda tidak mempunyai bukti. CCTV dalam hal ini bisa sangat membantu anda. Sayangnya harga dan instalasi CCTV umum-nya untuk produk yang *asli* harganya tergolong cukup mahal untuk sebuah service seperti itu. Rata-rata umumnya biaya instalasi CCTV mencapai ber-juta-juta Rupiah.
Adapun kita bisa mengakali untuk membangun CCTV di area kecil sendiri dengan modal yang sangat minim. Peralatannya pun terbilang mudah di dapatkan, cukup dengan berbekal sebuah web camera (webcam) yang biasa kita kenal lebih banyak digunakan untuk ajang *pamer muka* para wanita cantik di yahoo messenger :D Serta dengan software trial yang apabila kita membutuhkan penggunaan lebih lanjut kita harus membayar. Mari kita coba melakukan ilustrasi cara membuat CCTV sendiri dengan modal minimal dan penjelasan sederhana.
Peralatan yang dibutuhkan:
  1. Sebuah PC/Laptop sebagai host (kalau bisa hidup 24 jam dengan kapasitas HDD terrabyte khusus bagi yang ingin melakukan capture atau merekam semua kegiatan).
  2. Sebuah Webcam/Web Camera sebagai alat pencitra, biasanya harga webcam ini bervariasi namum tergolong masih murah. Yang saya sarankan adalah sebuah webcam yang memiliki minimal resolusi 1.3MP, dengan tingkat pencahayaan bagus, sukur-sukur kalau bisa yang memiliki fitur night vision.
  3. Sebuah Program, dalam percobaan ini saya menggunakan webcamxp dengan limitasi 1 sumber camera, kalau membutuhkan lebih dari satu anda harus membayar.
Instalasi:
Langkah pertama hubungkan komputer anda dengan webcam, biasanya cukup mudah hanya dengan cara menginstall driver bawaan dari webcam tersebut.
Langkah kedua install program webcamxp lalu mulai konfigurasi webcamxp sesuai kebutuhan anda, Misalnya anda ingin melakukan capture atau merekam semua kejadian. Setelah selesai meng-install program webcamxp anda cukup memilih sumber dari peralatan yang ada yaitu dengan cara melakukan klik kanan pada area layar webcamxp, setelah itu pilihlah peralatan camera anda dan juga mungkin bisa menambahkan microphone apabila yang membutuhkan suara.
Setelah itu sebenarnya anda sudah selesai, anda cukup melakukan konfigurasi tambahan agar lebih menyenangkan. Misalnya anda ingin mengawasi rumah anda dari kejauhan contohnya luar kota. Cukup dengan melakukan konfigurasi web anda bisa melihat kondisi rumah anda dari mana saja.
*CATATAN: ANDA MEMBUTUHKAN KONEKSI INTERNET.
Dari percobaan diatas saya tidak mencoba dengan menggunakan koneksi internet sehingga tidak memerlukan lagi settingan khusus untuk modem. Untuk yang kesulitan caranya mudah saja… caranya… konfigurasi jaringan anda sendiri, buka port yang di butuhkan :D
Selamat mencoba :D
sumber : http://id.istanto.net/2010/02/21/instalasi-cctv-sendiri-dengan-modal-minim/